Laman

Senin, 21 April 2014

RISALAH KEDUAPULUH DUA


Ia bertutur :
Allah menguji hamba beriman-Nya menurut
kadar imannya. Jika iman seseorang kuat, maka
cobaannya pun kuat.

Cobaan seorang Rasul lebih
besar daripada cobaan seorang Nabi. Karena
Iman Rasul labih tinggi daripada iman Nabi.
Cobaan Nabi lebih besar daripada cobaan
Badal. Cobaan seorang badal lebih besar
daripada cobaan seorang wali. Setiap orang diuji
menurut kadar iman dan keyakinannya.
Tentang
ini Nabi Suci saw. bersabda : “Sesungguhnya
kami, para Nabi, adalah orang yang paling
banyak diuji.”
Oleh karena itu, Allah terus menguji pemimpin-
pemimpin mulia ini, agar mereka senantiasa
berada di sisi-Nya dan tak lengah sedikit pun.
Dia SWT mencintai mereka, dan mereka adalah
orang-orang yang penuh cinta dan dicintai oleh
Allah, dan pencinta takkan pernah ingin menjauh
dari yang dicintainya.
Maka, cobaan-cobaan memperkukuh hati dan
jiwa mereka dan menjaganya dan kecenderungan
terhadap sesuatu yang bukan tujuan hidup
mereka, dari merasa senang dan cenderung
kepada sesuatu selain Pencipta mereka. Nah,
bila hal ini merasuk ke dalam diri mereka, maka
hawa nafsu mereka melebihi kedirian mereka
hancur lebur dan kebenaran menjadi terang
benderang. Maka kehendak mereka terhadap
segala kesenangan hidup ini dan akhirat
tertambat ddi sudut jiwa mereka. Dan
kebahagiaan mereka berlabuh pada janji Allah,
keridhaan mereka kepada takdir-Nya, dan
kesabaran mereka, dalam cobaan-Nya, Maka,
selamatlah mereka dari kejahatan makhluk-Nya
dan keinginan hati mereka.
Maka, hati menjadi kukuh dan mengendalikan
anasir tubuh. Sebab cobaan dan musibah
memperkuat hati, keyakinan, iman, dan
kesabaran, dan melemahkan hewani dan hawa
nafsu. Sebab, bila penderitaan datang, sedang
sang beriman bersabar, ridha, pasrah kepada
kehendak Allah dan bersyukur kepada-Nya,
maka Allah menjadi ridha dengannya, dan
turunlah kepadanya pertolongan, karunia dan
kekuatan.
Allah SWT berfirman : “Jika kau
bersyukur tentu akan Kutambahkan.”
Bila diri manusia berhasil membuat hati
memperturukan keinginan tanpa adanya perintah
dan izin dari Allah, maka timbullah kelupaan
terhadap Allah, kesyirikan dan dosa. Maka Allah
menimpakan kepada jiwa dan hati noda,
musibah, luka, kecemasan, kepedihan dan
penyakit.
Hati dan jiwa terpengaruh oleh penderitaan ini.
Namun, bila hati tak memperdulikan panggilan
ini, sebelum Allah mengizinkannya melalui ilham,
bagi wali, dan wahyu, bagi Raul dan Nabi, maka
Allah menganugerahi jiwa dan hati, kasih sayang,
rahmat, kebahagiaan, kecerahan, kedekatan
dengan-Nya, keterlepasan dari kebutuhan dan
bencana. Ketahui dan camkanlah hal ini.
Selamatkanlah dirimu dari cobaan dengan penuh
kewaspadaan, dengan tak segera menimpali
panggilan jiwa dan keinginannya. Tapi, tunggulah
dengan sabar izin dari Allah agar kau senantiasa
selamat di dunia dan di akhirat.
Syaikh Abdul Qadir AJ qs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar