Kekal dengan Allah
Terdapat beberapa cara seseorang itu boleh kekal bersama Allah (Baqa bi Allah) sepanjang masa atau masa-masa tertentu,
(masa tertentu ini maksudnya apabila ia lupa maka ia tidak bersama Allah lagi).
Kekal dengan Allah itu melalui makrifat dan keyakinan.
Apabila seseorang itu telah mencapai
tahap Haqul yakin, maka ia merasakan Allah itu sentiasa bersamanya, ia
mengerti dengan maksud kata-kata: “Di mana saja kamu ada Allah
bersamamu”,
sesaat pun ia tidak lupa dengan kehadiran Allah, maka inilah yang dikatakan kekal bersama Allah.
Tahap yang berikutnya ialah apabila ia
mencapai Isbatul yakin, iaitu ia melihat kehadiran Allah tanpa ragu-ragu
lagi, maka apabila ia sentiasa melihat Allah bersamanya, maka ini pun
dikatakan kekal bersama Allah.
Sedangkan dengan Makrifat pula, ia tahu ia tidak ada yang ada hanya Allah, dengan itu hanya Allah yang kekal.
Padanya kata-kata “kekal bersama Allah” itu hanya lah sebuah rasa yang bermaksud hanya ada Allah, hanya Allah yang kekal.
Sebagai kesinambungan setelah kenal dan kekal bersama Allah:
Manusia ini saat ia sudah mengenal
sejatinya diri dia sendiri, maka ia bukan lagi selonggok daging (jasad)
yang membungkus diri ia sendiri.
Apabila saat itu telah sampai maka
dzikir tak lagi dengan suara atau dengan gerak, dzikirnya adalah melihat
siapa yang ia ingat (Allah).
Ia melihat wajah Allah di manapun ia
berada, dan ia tak lagi melihat kematian itu mati, karena sejatinya ia
menyusuri ruang waktu milik Allah bersama Allah.
Ia adalah Cahaya Allah di bumi ini, dan ia tetap akan menjadi Cahaya milik Allah saat di akhirat nanti.
Dan ia sepenuhnya milik Allah, terserah Allah mau menaruh ia di mana.
Cobalah renung-renungkan…
MasyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar