Memulangkan amanat
Bermula haqiqat Takbiratul Ihram ketika solat itu, hendaklah
kita musyahadah (memandang dengan mata hati) kepada Dzat Allah terlebih
dahulu, sebelum mengangkat tangan takbiratul ihram, maka hendaklah kita
tetapkan hati, Ruh, dan perasaan kita untuk tawajuh (menghadap) kepada
liqa’ Allah SWT (aspek wujud Allah).
Bila sudah demikian, baru kita kata usalli… (berniat) dan sudah
mengembalikan (menyerahkan) amanat Allah Ta’ala yang ada pada kita,
yakni wujud kita yang kasar ini (jasad) dan yang menanggung amanat,
iaitu diri kita yang bathin.
Adapun amanat itu kita serahkan kepada pemilik amanah, yakni
Dzat Allah SWT. Itulah sebabnya kita disebut Ummat Muhammad SAW yang
ditanyai mengenai amanat Allah Ta’ala itu seperti firmannya : Bahwasanya Allah Ta’ala memerintah kepadamu sekalian untuk mengembalikan amanat itu kepada pemiliknya.
Dengan dikembalikan (diserahkan) amanat Allah itu kepada
pemiliknya, iaitu Dzat Allah SWT itu sendiri, maka jadilah kita fana
(lebur/hilang/karam) sekalian sifat tubuh (manusiawi) di dalam laut “Ruh
Bahrul Qadim”, (lautan ruh yang kekal) adapun yang tinggal ketika itu
hanya sifat Ruh semata-mata, dan itulah Ruh ilmu Allah, kemudian, kita
Takbir dan katakan Allahhu Akbar.
Itulah yang dinamakan lebur (karam) sifat kehambaan diri
kita, Fana dalam Allah, dan kemudiannya kekal (baqa) dalam Allah, di
mana yang nyata hanyalah keadaan Dzat Allah semata-mata.
Inilah yang harus kita syuhudkan (pandang dengan mata hati)
semasa solat mulai dari Takbiratul ihram hingga sampai kepada memberi
salam. Maka janganlah kita lalai dari syuhud itu, di pandang dengan mata
hati, itulah pengetahuan Dzat dan ilmunya dan sebenar-benar ilmunya,
iman kepada kita dan sebenar-benar Sir Allah (Diri Rahsia Allah),
Cahaya Kalam Allah yang tidak berhuruf, tidak bersuara (sebutan dalam
hati), iaitu wujud Dzat Yang Mutlak.
Seperti yang tersebut dalam Hadits Qudsi : Tidak bersuara, tidak berhuruf dan tiada bertempat dan berbekas (sebutan dalam hati)
Firman Allah dalam Al-qur’an : Apakah mereka itu dijadikan bukan dari sesuatu atau mereka yang menjadikan mereka, dan bukanlah Aku yang menjadikan mereka.
Hendaklah Takbiratul ihram kita itu, dengan sah lagi jazam,
yakni yakin, hati kita hadir dengan Allah Ta’ala, iaitu ingat kepada
Allah, maka takbir kita serta membesarkan Allah Ta’ala (Allah maha
meliputi). Pada waktu mengangkat takbir itu, (kita) menjadi tempat
perhimpunan pada kalimah La Ilaha Illa Allah (Tiada Tuhan kecuali
Allah): yang kita pandang (dengan mata hati) hanya Dzat Allah
semata-mata artinya kita fana sekali-kali tidak ada, yang ada hanya
Wujud Allah semata.
Caranya adalah, sebelum mengangkat tangan untuk Takbiratul ihram
sebelum solat, kita tarik nafas dengan Hu haqiqatnya Aku Allah Akbar
yang lain semua kecil. Sesudah itu di angkat takbiratul ihram “Allahu
Akbar” dengan qasat, ta’aradh, ta’ayyin (tubuh hati Ruh). Kemudian yang
tinggal hanyalah Dzat Allah semata, yakinlah pada syuhud ini.
ARTI RAHASIA SURAH AL-FATEHAH DIALUH QUDSI:
Bismilah :
Allah menamai akan dirinya
Arrahman :
Ya Muhammad aku menciptakan engkau.
Arrahim :
Ya Muhammad aku mengatakan Rahasiaku kepadamu
Alhamdulillahi :
Ya Muhammad, sembahyangku itu ganti sembahyangmu untuk memuji diriku.
Ya Muhammad, aku tau yang lahir dan yang bathin.
Arrahmannirrahim :
Ya Muhammad, Yang membaca Fateha itu aku dan sembahyang itu aku memuji diriku.
Maliki Yaumiddin :
Ya Muhammad, Aku Tuhan yang maha besar pada isi sekalian alam, kamu ganti kerajaanku.
Ya Muhammad, tiada lain yang sembahyang itu melainkan aku memuji diriku.
Waiyyakanas Ta’in :
Ya Muhammad, yang ghaib aku jua tiada aku engkau ganti kerajaanku.
Ihdinasshirathal Mustaqim :
Ya Muhammad, tiada yang tau………engkau jua yang mengetahui aku.
Shiratallazi Na’an Amta’Alaihim :
Ya Muhammad, tiada murka aku kepadamu, tiada nyata aku jika tiada engkau.
Ya Muhammad, jika tiada kasihku tidak ada engkau dan tiada Rahasiaku sekaliannya.
Amin :
Ya Muhammad, adamu itu ganti Rahasiaku.
ARTI RAHSIA SURAH AL-IKHLAS DIALUH QUDSI:
Qul Huwallahu Ahad :
Aku nyata dengan dirimu.
Allahus shamad :
Aku jadi penolong dunia dan akhirat
Lam Yakid Walam Yulad:
Aku Esa Ghaib kepadamu.
Walam Yakul Lahu Kupuan Ahad :
Aku nyata dengan dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar