Laman

Sabtu, 08 Februari 2014

Kisah sufi di bawah ini mengajarkan kepada kita betapa cinta kepada Allah tak bisa dilepaskan dari cinta sesama kepada manusia.

 
 

Kisah sufi di bawah ini mengajarkan kepada kita betapa cinta kepada Allah tak bisa dilepaskan

dari cinta sesama kepada manusia.

Dalam salah satu tidurnya Abu ibn Azhim bertemu dengan malaikat. Sang Malaikat membawa

sebuah daftar di tangannya. Muncullah rasa ingin tahu Ibn Azhim. “Daftar apa yang kamu bawa,

wahai pesuruh Tuhan yang mulia?” tanyanya. “Inilah daftar nama orang-orang yang mencintai

Allah,” jawab sang Malaikat. “Boleh aku melihatnya?” Maka sang Malaikat pun member

kesempatan kepada Ibn Azhim untuk mengintip dokumen alam gaib itu. Dengan harap-harap

cemas dicarinya namanya sendiri dalam daftar itu. Tak ada! Tentu saja Ibn Azhim sedih. Tapi,

kemudian Bin Azhim meminta kepada sang Malaikat. “Tolong catat namaku sebagai pencinta

manusia.” Dan mimpinya berakhir di sini malam itu. Malam selanjutnya, Ibn Azhim, yang

memang adalah pencinta yang peduli kepada manusia-manusia di sekitarnya, bermimpi

bertemu Malaikat yang sama. Makhluk pesuruh Tuhan itu masih membawa daftar nama para

pencinta Tuhan. Ibn Azhim lagi-lagi ingin sekali mengintp daftar itu. Dan ketika kesempatan itu

diberikan lagi kepadanya oleh sang Malaikat, dia dapati – kali ini – namanya ada di sana.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar