Laman

Sabtu, 08 Februari 2014

Perintah Agama Tentang Sifat-sifat Manusia


Keluarkanlah sifat-sifat kemanusiaanmu yang bertentangan dengan kehambaanmu agar kaumudah menyambut panggilan Yang Haq (Allah) dan dekat dengan-Nya.
— Ibnu Atha' illah al-Iskandari —

Keluarkanlah dari dirimu sifat-sifat kemanusiaan yang tercela dengan riyadhah dan mujahadah; baik itu sifat-sifat tercela yang lahir (seperti suka melakukan gibah, mengadu domba, membunuh, dan merampas) maupun yang batin (seperti sombong, ujub, riya,sum'ah [ingin terkenal], dengki, gila kehormatan, gila harta, dan sebagainya).
Jauhkan dirimu dari sifat-sifat yang bertentangan dengan predikat kehambaanmu agar kaumudah menjawab seruan Yang Haq. Ketika kauberhasil mengeluarkan sifat-sifat tercelamu dan menyisakan sifat- sifat baikmu (seperti tawadhu' [rendah hati] karena Allah, khusyuk di hadapan-Nya, mengagungkan perintah-Nya, menjaga hukum- hukum-Nya, takut kepada-Nya, dan ikhlas dalam menyembah-Nya), maka di saat datang seruan kepadamu, "Wahai hambaku!" kau pun akan dengan mudahnya menjawab, "Labbaik, Tuhanku!" Kau pun akan tulus dan ikhlas dalam menjawab seruan itu karena sifat-sifat yang bertentangan dengan kehambaanmu itu telah hilang darimu. Kau pun akan dekat dengan-Nya sehingga Dia akan menjagamu dari dosa (mahfuz) dan memudahkan segala amalmu yang kelak akan kaunikmati hasilnya.
Ada perbedaan makna antara mahfuz (terjaga dari dosa) dengan lafaz ma'shum (terlindungi dari dosa). Bedanya adalah, ma'shum sama sekali tidak pernah menyentuh dosa, sedangkan mahfuz terkadang melakukan kesalahan dan kekeliruan, tetapi tidak selamanya demikian. Saat keliru, seorang yang mahfuz akan langsung bertobat.

Ketahuilah, di mata ahli tarekat, menjauhi sifat buruk dan memiliki sifat mulia merupakan hakikat dan tujuan dari suluk. Hal itu tidak akan bisa diraih, kecuali oleh orang yang diberi taufik dan bimbingan Allah untuk mengenali dirinya sendiri dan mengetahui sifat-sifat buruknya. Karena siapa yang sudah mengenali dirinya dan sifat-sifat buruknya, ia akan waspada dan berusaha menghindari sifat-sifat buruknya. Jika tidak demikian, secara tidak disadarinya, ia akan terjerumus ke dalam hal-hal yang dibenci Tuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar