Laman

Jumat, 13 Oktober 2017

ilmu tauhid


inti tauhid adalah menegakan لا اله الا الله
mentiadakan ilah dan menetapkan Alloh
menafikan tuhan dan mengitsbatkan Alloh
.
SIFAT NAFSIYAH " WUJUD"
sifat ini adalah sifat fithroh pada manusia
semua manusia akan mengakui ketidak mampuan dirinya
dan mengakui ada yang mengurus dirinya
yang beragama atau atheis mereka mengakui dengan fithrohnya
sehingga mempunyai keyakinan bahwa tuhan itu ada "WUJUD"
.
SIFAT SALABIYAH ATAU SIFAT QUDSIYAH
qidam (dahulu pada azali), baqo (kekal tetap ada tidak akan musnah), mukholafatul lilhawaditsi (berbeda atau bukan yang baru), qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri tak terpengaruh oleh sesuatupun) dan wahdaniyah (satu yang Bukan bilangan)
adalah sifat maha suci dari selain diriNya
SIFAT SALABIYAH
juga adalah sifat yang mensifati sifat ma'ani dan ma'nawiyah artinya sifat ma'ani dan sifat ma'nawiyah semuanya bersifat salabiyah atau Qudsiyah
.
SIFAT MA'ANI
Qudrot (berkuasa), irodat (berkehendak), ilmu (mengetahui), hayat (hidup), sama' (mendengar), bashor (melihat) kalam (berfirman)
adalah sifat nafi (mentiadakan)
artinya tidak ada yang berkuasa, tidak ada yang berkehendak,
tidak ada yang mengetahui, tidak ada yang hidup, tidak ada yang mendnegar, tidak ada yang melihat dan tidak ada yang berfirman. kecuali diriNya sendirian
jika sifat-sifat ma'ani ini di sifati dengan sifat salabiyah maka Qudrotnya (berkuasanya) tidak seperti berkuasa makhluknya tetapi berkuasanya bersifat dahulu, kekal, berdiri sendiri, dan dari yang satu walaupun kelihatannya banyak. begitu pula sifat ma'ani lain yang di sifati dengan salabiyah
.
SIFAT MA'NAWIYAH
Qodiron (keadaanNya yang sedang berkuasa), muridan (keadaanNya yang sedang berkehendak), 'aliman (keadaanNya yang sedang mengetahui), Hayyan (keadaanNya yang sedang hidup) sami'an ( keadaanNya yang sedang mendengar), bashiron (keadaanNya yang sedang melihat), mutakaliman (keadaanNya yang sedang berfirman)
adalah sifat isbat menetapkan bahwa sesungguhnya tidak ada yang bisa, kecuali yang bisa bersifat itu semua adalah hanya Dia sendirian dan sifatnya SEDANG TERJADI terus-terusan tidak berhenti dari dahulu, sekarang dan nanti tidak ada akhirnya ...
tidak berubah, tidak turun, tidak naik tidak istirahat, tidak mengantuk atau tidur
.
ilmu-ilmu tauhid yang di pelajari sampai mendalam
sebenarnya masih mempelajari لا اله
tidak sampai kepada الا الله
masih sebatas " TIDAK ADA TUHAN"
belum sampai kepada "KECUALI ALLOH"
baru menafikan belum mengitsbatkan
ilmu tauhid sebatas mempelajari ليس كمثله شيء
"tidak ada yang serupa dengan Alloh"
seperti adaNya tidak bertempat, tidak berarah, tidak membutuhkan yang lain, dahulunya bukan dahulu seperti makhluk
akhirnya bukan akhir seperti makhluk
.
demikianlah ilmu tauhid, hanya sebatas nafi atau mentiadakan
belum sampai mengisbatkan atau menetapkan
kecuali orang yang sampai kepada wusul ma'rifat kepada Alloh.
dengan wusul ma'rifat kepada Alloh
maka berarti sudah mengisbatkan ALLOH yaitu الا الله
.
hakikatnya ilah (tuhan yang di tiadakan)
adalah berhala-berhala pada yang bertahta di kerajaan diri ini
mereka adalah thoghut-thoghut yang harus di bantai
seperti telah dibantai oleh nabi ibrohim
thoghut yang menjadi ilah itu yang ada pada kerajaan diri ini
adalah matamu yang bisa melihat,
telingamu yang bisa mendengar,
mulutmu yang bisa berfirman,
tanganmu yang bisa berbuat
dan ilah atau thogut yang tarbesar adalah nafsumu
maka ibrohim membantai semuanya
bahwa mata, telinga, mulut, tangan dan lainnya
tidak bisa berbuat apa-apa لا حول ولا قوة الا بالله
setelah hancur seluruh thoghut berhala-berhala itu
ternyata masih ada berhala yang terbesar
dia itulah NAFSU, yang masih dikalungkan kampak pada lehernya
artinya yang masih merasa bisa berbuat
masih merasa ada, DAN susah UNTUK DIhancurkannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar