Laman

Jumat, 13 Oktober 2017

SYAREAT DAN HAKIKAT

SYAREAT
yang di maksud syareat adalah segala sesuatu yang mengandung hakikat, yang datangnya dari Alloh dan rosulNya, dan setiap yang datangnya dari Alloh dan RosulNya
pasti akan mengandung hakikat ...
maka setiap apa yang datang dari Alloh dan RosulNya itulah yang disebut syareat.. karena mengndung hakikat
.
maksudnya :
segala sesuatu yang berhubungan dengan dzohir, yang bisa didengar dengan telinga bisa delihat dengan mata, bisa di rasa dengan rasa ... jika semuanya datang dari Alloh dan RosulNya, pasti akan mengandung hakikat (ada hakikatnya) itulah yang di maksud syareat
.
sebaliknya sesuatu yang keluar tidak dari hakikat (tidak mengandung hakikat), maka itu adalah bukan syareat. dan segala sesuatu yang keluar tidak mengandung hakikat, jelas datangnya bukan dari Alloh dan RosulNya, dan pasti tidak mengandung hakikat ... karena itulah, mengapa tidak dinamakan syareat karena tidak mengandung hakikat ...
.
HAKIKAT
yang dimaksud hakikat adalah segala sesuatu yang datang dari Alloh dan RosulNya yang keberadaannya tersembunyi didalam syareat ...
.
mempelajari dan mengamalkan hakikat itu, bukan dengan penglihatan, pendengaran dan rasa dzohir tapi dengan pendengaran, penglihatan dan parasaan dengan mata hati ...
.
untuk membedakan penglihatan dzohir dan penglihatan mata hati, maka perlu dicontohkan,
yang paling sederhana adalah :
pada manusia itu ada yang bisa dilihat dengan penglihatan dzohir seperti gambaran alam, suara, rasa sakit dan rasa enak ... dll. itu adalah penglihatan syareat tanpa hakikat.
.
sedangkan pada manusia ada yang dilihat dengan mata hati seperti "aku" pada manusia yang mengaku-ngaku, atau "saya" yang mengaku-ngaku.
.
pada manusia juga ada "yang melihat" ketika dia melihat, karena tidak mungkin ketika melihat tidak ada yang melihatnya. jika melihat tapi tidak ada yang melihatnya, berarti sama saja tidak melihat, karena bagaimana mungkin bisa melihat sedangkan yang melihatnya saja tidak ada ....?
.
pada manusia ada "yang mendengar" ketika dia mendengar, tidak mungkin ketika mendengar tidak ada yang mendengarnya,
.
dan pada manusia ada yang berbuat ketika dia berbuat.
.
"yang melihat", " yang mendengar" dan " yang berbuat" adalah dia sendiri, yang mengaku-ngaku itu ... dan semua itu dilihat dengan mata hati,
artinya, bukti kaberadaannya bisa dibuktikan dengan mata hati, dengan sangat jelas dan nyata ... dan tidak bisa dilihat dengan penglihatan dzohir ... seperti bentuknya bagaimana .. dan gambarannya bagaimana ?
.
jika mata hati ini terus dipergunakan, maka akan banyak menemukan rahasia-rahasia ghoib tentang ketuhanan dan kerosulan ....
.
JADI JIKA KALIAN MEMPELAJARI DAN MNGAMALKAN SYAREAT DENGAN TIDAK MEMAHAMI HAKIKATNYA, ARTINYA KALIAN SAMA SAJA MEMPELAJARI DAN MENGAMALKAN DARI MANUSIA BIASA ....
yaitu,
HANYA MENGAMALKAN DARI MUHAMMAD BIN ADULLOH BUKAN DARI ROSULULLOH SAW
.
firmanNya :
.
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ آبَآ أَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَ لَكِنِ رَّسُوْلُ اللهِ وَ خَاتَمَ النَّبِيِيْنَ وَ كَانَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
"(lihatlah kepada) Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi (lihatlah kepada) dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS.33:40)
.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar