Laman

Minggu, 31 Desember 2017

“Hatimu sekarang bersama Tuhanmu

Bahagian 6..
Rasulullah SAW bersabda : Firman Allah Ta’ala :
"Aku ini sebagaimana yang disangka oleh hambaku..Aku bersama dia apabila ia ingat kepadaKu..apabila ia mengingatKu dalam dirinya.. Akupun ingat padanya dalam diriKu..dan apabila ia mengingatKu dalam ruang yang luas..aku pun ingat padanya dalam ruang yang lebih baik.."
(Hadis Qudtsi diriwayatkan oleh Bukhari).
Guru Sufi berkata :
“Hatimu sekarang bersama Tuhanmu dan Tuhanmu bersama engkau.. tidak jauh dari engkau..Ia mendekatkan engkau kepadaNya..dan mengenalkan engkau denganNya..”
"Aku adalah Kanzun makhfiyy (PERBENDAHARAAN yang tersembunyi).. Aku cinta (hubb) untuk dikenal..maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenaliKu.."
Allah Ta’ala berfirman :
“Wahai hamba..Engkau tidak memiliki sesuatu pun..kecuali apa yang Aku kehendaki untuk menjadi milikmu..tidak juga engkau memiliki dirimu..
karena Akulah Maha PenciptaNya..tiada pula engkau memiliki jasadmu.. maka Akulah yang membentukNya..hanya dengan pertolonganKu.. engkau dapat berdiri dan dengan “kalimah-Ku” engkau datang ke dunia ini
Wahai hamba..katakanlah TIADA NYATA HANYA ALLAH..kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar..maka tiada Tuhan melainkan Aku ..dan tiada pula wujud sebenarnya wujud kecuali untuk-Ku..dan segala yang selain daripadaKu..adalah dari perbuatan tanganKu dan dari tiupan Ruh-Ku..
Wahai hamba..segala sesuatu adalah kepunyaanKu..BagiKu dan untukKu..jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaanKu..kembalikan segala sesuatu kepadaKu..niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-Ku..dan Kutambah padanya dengan kemurahanKu..
Serahkan segala sesuatu kepadaKu..niscaya Ku-selamatkan engkau dari segala sesuatu..
Ketahuilah..
Bahwa hamba-Ku yang terpercaya adalah yang mengembalikan segala yang selainKu kepadaKu..tengoklah dengan pandangan tajam kepada Ku..bagaimana cara Ku melakukan pembagian..niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan merupakan dua bentuk yang di-asma-kan..agar dengan demikian engkau mengenalKu..
Wahai hamba !
Sesungguhnya engkau telah melihat Daku sebelum dunia terhampar dan engkau mengenal siapa yang telah engkau lihat dan kepadaKulah engkau akan kembali,
Kemudian Aku ciptakan sesuatu untukmu dan Aku labuhkan tirai (hijab) atasmu .. Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri kemudian Aku menghijab engkau dengan diri-diri yang lain, yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya dan menjadi penghijab dariKu,..
Setelah semuanya itu..maka Aku pun kembali nyata dibalik semuanya itu dan dari belakang semuanya itu Kuperkenankan diriKu..Ku katakan kepadamu..bahwasanya Akulah Maha Pencipta..Akulah yang menciptakan kesemuanya itu dan bahwasanya Aku menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu..
Ketahuilah..
Bahwa kesemuanya itu adalah amanah pada sisimu..dan diharuskan mengembalikan amanah itu..
Maka telitilah dirimu setelah engkau mempercayaiKu..sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepadaKu dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat denganKu..??”
“Dan barangsiapa yang menepati janjinya kepada Allah..maka Allah akan memberinya pahala yang besar..”
(QS. Al-Fath:10).
Berkata Syeikhul Islam (rh) dalam kitab SYARAH HUKUM IBNU RUSLAN :
Apa yang dimaksud dengan hakikat itu ialah ilmu laduni yang bercahaya (nurani) yang diajarkan oleh Allah Taala kepada segala roh sewaktu terucap perkataan Allah Taala kepada mereka..
.الست بربكم قالوابلى شهدنا
Artinya : (Allah bertanya) “bukankah Aku ini Tuhan kamu..??” (maka sembah segala roh ) “bahkan..betul..Engkau Tuhan kami”
(QS surah Al-A raaf :172)
Dan lagi di isyaratkan kepada segala roh dengan firmanNya :
وعلم ءادم الاسماءكلها
Artinya: Dan Dia telah mengajarkan kepada Nabi Allah Adam (as) nama nama (benda benda) seluruhnya..”
(QS surah AlBaqarah : 31)
Tetapi rahasia itu tersembunyi dalam roh dan tertutup..sebab memandang wujud yang gelap dengan rasa bimbang karena hawa nafsunya..
Apabila hilang hal-hal demikian..maka dengan taufik (kekayaan) Allah Taala..niscaya zahirlah rahasia ilmu hakikat dan inilah maksud yang di sabdakan oleh Nabi kita Muhammad (saw) :
من عمل بماعمل ورثه الله علم ما لم يعلم
Artinya:
Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahui..niscaya Allah Taala mempusakakanya ilmu yang tidak diketahuinya (yaitu mendapat ilmu itu tanpa dia bersusah payah belajar) sebab Allah Taala akan membukakan dalam hatinya itu taufik dengan mendatangkan kepadanya segala makhluk sehingga surga pun didatangkan juga..
Jelaslah kita bahwa ada ilmu yang di suruh oleh Allah Taala dan RasulNya menyembunyikannya dari pengetahuan orang yang bukan ahlinya dengan berdalilkan Al Quran dan Hadis serta asar (bekas) sahabat dan pandangan Ulama yang tersebut diatas..
Jadi batallah pernyataan orang yang mengatakan..bahwa sesungguhnya Nabi dan Ulama itu tidak menyembunyikan ilmu berdasarkan dalil tersebut..
Ilmu yang disembunyikan itu ialah ilmu haqiqat..
Oleh sebab itu..tidak diharuskan bagi Salik membaca kitab ilmu haqiqat sebelum ia tetap dalam syariat dan tharikat dan juga sebelum ia menerima talqi (terima ijazah) dari guru yang pakar..yang wasil ( yang sampai kepada Allah) lagi Mursyid Kamil Mukamil..juga sebelum cukup faham untuk menerima ilmu haqiqat..
Ini amat penting..karena akan menyebabkan terjerumusnya ke arah kesesatan selama lamanya..
Hal ini juga menyebabkan ia tidak dapat mencari jalan keluar sehingga ia mendakwa sesuatu hal yang diada adakannya tanpa dalil dan mengikuti segala iktikad yang tidak layak pada Allah Taala..
Semoga kita dilindungi Allah Taala dari perkara sedemikian itu..
MAKA BERBAHAGIALAH BAGI SAUDARA YANG MENUNTUT DAN BERUSAHA MENDAPATKAN RAHASIA YANG TERSEMBUNYI ITU SUPAYA BISA MENJADI AHLINYA DAN MEMPEROLEH KEMENANGAN DI AKHIRAT..Aamiin..InsyaAllah..
Ketahuilah sesungguhnya segala ilmu Fakir yang tersebut dalam postingan saya ini adalah rahasia yang amat halus dan perkataan yang digunakan pun amat dalam..
Tidak ada siapapun yang dapat memahaminya melainkan ulama yang rasikh (yang dalam dan teguh ilmunya) karena ilmu yang fakir ini adalah rahasia Nabi-nabi dan wali-wali yang diwarisi oleh mereka yang mengalami apa-apa yang diamalkan oleh nabi-nabi yang lain teristimewa serta mengerjakan perkara yang diketahuinya..
Seperti firman Allah Taala :
-وتلك الامثل نضربها للناس ومايعقلها الا العلمون
Artinya :
”Segala perumpamaan itu kami misalkan kepada seluruh manusia dan tidak ada yg memahaminya melainkan orang-orang yang alim.."
(QS. surah Al Ankabut : ayat 43)
Tidak dibenarkan oleh undang-undang syara' menyatakan..membukakan dan menzahirkannya kepada orang yang bukan ahlinya karena akal mereka itu tidak sampai ke arah pengetahuan tersebut..
Sebagaimana sabda Nabi (saw) :
-نحن معاشرالا نبياء أمرناأن نكلم الناس قدرعقولهم
Artinya :
”Kami golongan Nabi-nabi diperintahkan oleh Allah Taala kepada kami semua supaya berkata kepada semua manusia mengikuti keinginan penerimaan akal mereka..lagipun kalau akal mereka tidak sampai ke arah memahaminya..maka sudah tentu mereka akan menimbukan fitnah ke atas kami..”
ما حدث أحد قوما بحدث لا يبلغه عقولهم الا كان فتته علهم
Sabda Nabi (saw) :
Artinya :
"Tidak akan berkata sesuatu kaum dengan perkataan yang tidak sampai kepada akal mereka itu melainkan mereka memberi fitnah ke atas mereka (sesuatu kaum)"
Sabda Nabi yang diartikan :
”Sesungguhnya ilmu itu keadaannya seperti mutiara yang tersimpan dalam hidangan perut ibunya..tidak ada siapapun yang mengetahuinya melainkan orang-orang yang berilmu dengan Allah..”
Orang-orang yang berilmu dengan Allah (Al-Alimuna Billah) itu ialah orang-oranh yg mengenal Dzat Allah..Sifat-sifatNya..Asma-asmaNya dan segala perbuatanNya..malah ilmu mereka berserta dengan Allah Taala dan mengamalkan apa yang diketahuinya tanpa mencederakannya walau sedikit pun..
Menurut kata Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumiddin sesungguhnya dilarang menceritakan rahasia itu karena kecetekan faham (pengetahuan orang-oranh awam) untuk menerimanya..
Berkata Imam Ghazali (ra) :
”Tidak syak/ragu lagi..sesungguhnya Rahasia itu tertakluk pada segala faedah yang ada dalam agama dan tidak terlepas dari menzahirkannya kepada orang lain..yaitu kepada ahlinya”
Berkata Sahal bin Abdullah At-Tasturi :
”Bagi orang-orang yang berilmu itu ada tiga bidang keilmuan :
1.Ilmu zahir..diberikan kepada ahlinya..
2.ilmu Batin..tidak harus menzahirkanya kepada siapapun melainkan kepada ahlinya..
3.Ilmu antara dia dengan Allah Taala..tidak harus diceritakan kepada siapapun..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar