Laman

Minggu, 31 Desember 2017

Mengenai Kematian..(lanjutan)

Lagi sambungan mengenai kematian..
Para ahli ilmu kalam berpendapat bahwa hidup itu bukanlah ruh..
Artinya..
Hidup itu gabungan antara jasad dan ruh..
Jika ruh yang sedang dicabut sampai di tenggorokan..maka pada saat itulah akan muncul godaan dari iblis..pada saat itu iblis mengutus pembantunya menggoda manusia yang sedang sakaratul maut..mereka datang dengan rupa orang-orang yang dicintai yang biasa menasehatinya di dunia..seperti rupa ayahnya..ibunya..saudaranya maupun teman karibnya..
Saat itu iblis menyebut aqidah semua agama..ketika itu, ALLAH SWT hanya akan menyimpangkan hati seseorang yang diinginkannya..tetapi jika ALLAH SWT menginginkan si hamba mendapat hidayah dan ketetapan hati..maka pada saat manusia menjalani sakaratul maut.. ALLAH SWT akan mengutus padanya malaikat Jibril untuk mengusir iblis darinya dan menjaganya dari aqidah yang rusak serta mendampinginya untuk kemudian bisa wafat dalam keadaan fitrah Islam..
Ketika ruh sudah di ambang pintu keluar dari jasad..semua panca indera manusia tidak akan dapat berfungsi lagi..kecuali indera pendengaran..
Ketika ruh terlepas dari hati..ia akan merusak pandangan mata.. sedangkan pendengarannya belum hilang hingga ruh terlepas dari jasad..
Karena itu Rasulullah saw bersabda :
“Talkinkanlah orang yang akan mati dari kalian dengan dua kalimat syahadat..yaitu tiada Tuhan selain ALLAH dan Muhammad adalah utusan ALLAH.."
Anjuran untuk men-talkin-kan pada saat sakaratul maut (membantu mengarahkan menyebut dua kalimat syahadat) sangat membantu si mayit dalam sakaratnya.
Meskipun semua panca inderanya sudah tidak dapat berfungsi lagi..tetapi pendengarannya masih berfungsi..sehingga ia akan dapat mendengar suara orang-orang yang berada di sekelilingnya..
Dengan bantuan talkin tersebut..bisa saja si mayit akan selalu teringat kepada ALLAH SWT..sehingga ia menolak semua ajakan iblis yang mencoba untuk menjerumuskannya pada saat sakaratul maut..tetapi hanya ALLAH SWT saja yang Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak tentang keadaan manusia ketika sekaratnya..
Begitulah hakikat dari kematian yang akan menimpa setiap makhluk ciptaan ALLAH SWT..begitu dahsyatnya kematian itu terjadi..sehingga mau tidak mau kita harus selalu mendekatkan diri kepada ALLAH SWT serta memperbanyak amal kebaikan..
Kematian adalah peringatan ALLAH SWT kepada makhluk-NYA agar selalu dapat mengambil pelajaran darinya..hanya kepada ALLAH lah kita menyembah dan hanya kepada ALLAH pula lah kita memohon pertolongan..semoga ALLAH SWT berkenan memudahkan kematian kita dan mengaruniakan kepada kita khusnul khotimah..Aamiin..InsyaAllah..
Sumber :
Mengungkap Rahasia Hari Kemudian (Imam al-Ghazali)..
“Demi Allah..seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab..lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian..niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut..dan mulai menangisi diri kalian sendiri”
(Imam Ghazali mengutip atsar Al-Hasan)
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian..
Katakanlah :
“Sekiranya kamu berada di rumahmu..niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”..Dan ALLAH (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu.. ALLAH Maha Mengetahui isi hati..”
(QS. Ali ‘Imran [3]: 154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini..
Di mana saja kamu berada..kematian akan mendapatkan kamu..kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh..dan jika mereka memperoleh kebaikan..mereka mengatakan :
“Ini adalah dari sisi ALLAH” dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”
Katakanlah :
“Semuanya (datang) dari sisi ALLAH”..maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun..??"
(QS. An-Nisaa’ [4]: 78)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar..
Katakanlah :
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya..maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu..kemudian kamu akan dikembalikan kepada (ALLAH)..yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata..lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”
(QS. Al-Jumu’ah [62])
4. Kematian datang secara tiba-tiba..
"Sesungguhnya ALLAH..hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat..dan Dia-lah Yang menurunkan hujan..dan mengetahui apa yang ada dalam rahim..dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.. dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati..sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.."
(QS. Luqman [31]: 34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya..tidak dapat ditunda atau dipercepat..
"Dan ALLAH sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya..dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.."
(QS. Al-Munaafiquun [63]: 11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut..
Sabda Rasulullah SAW :
“Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
“Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera..apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek..??”
(HR Bukhari)
Atsar (pendapat)..Ka’b al-Ahbar berpendapat :
“Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang..lalu..seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”
Imam Ghazali berpendapat :
“Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf..persendian..dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”
Imam Ghazali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah perkuburan berdoa pada ALLAH SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut..
Dengan izin ALLAH melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan..
“Wahai manusia”..kata pria tersebut..
“Apa yang kalian kehendaki dariku..?? lima puluh tahun yang lalu aku mengalami kematian..namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku..”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang..dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang..
Mustafa Kemal Attaturk..bapa modernisasi (sekularisasi) Turki..yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular.. dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik)..seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi..
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia..dengan berbagai macam tingkat rasa sakit..ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup..
Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak.. Demikianlah rencana ALLAH..
Aku mati sebagai mineral
Dan menjelma sebagai tumbuhan
Aku mati sebagai tumbuhan
Dan lahir kembali sebagai binatang
Aku mati sebagai binatang
Dan kini manusia
Kenapa aku harus takut..??
Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku
Sekali lagi
Aku masih harus mati sebagai manusia
Dan lahir di alam para malaikat
Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat
Aku masih harus mati lagi
Karena
Kecuali Tuhan,
Tidak ada sesuatu yang kekal abadi
Setelah kelahiranku sebagai malaikat
Aku masih akan menjelma lagi
Dalam bentuk yang tak kupahami
Ah..biarkan diriku lenyap
Memasuki kekosongan..kasunyataan
Karena hanya dalam kasunyataan itu
Terdengar nyanyian mulia
“KepadaNya kita semua akan kembali”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar